Monday, September 30, 2019

Metode Mengajar Al-Quran Hadits.


A.     Al-Qur’an Hadits
1.      Pengertian Al-Qur’an
Dari segi bahasa kata  “Qur’an, merurut. Dr. subhi salih adalah berarti "bacaan, asal dari kata Qaraa. Dan kata al-Qur’an itu berbentuk masdar yang dengan arti isim maf’ul maqru’(di baca).[1] Adapun pengertian Al-Qur’an secara istilah telah di kemukakan para ahli antara lain sebagai berikut:
a.       Munawwar kholil mengatakan Al-qur’an adalah:nama bagi kitab yang berisikan firman Allah SWT. Yang diturunkan atas Nabi dan Rasulnya yang terkemukan yaitu Nabi Muhammad SAW.[2]
b.      Dr.Subhi Salih merumuskan bahwa Al-Qur’an:firman Allah SWT yang bersifat mu’jizat (sebagai bukti kebenaran atas kenabian Muhammad) yang diturunkan kepada nabi Muhammad, yang tertulis dalam mushaf-mushaf, yang di nukil/diriwayatkan dengan jalan mutawatir yang dipandang ibadah membacanya.[3]
c.       Syeh Muhammad Abduh juga menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah bacaan yang tertulis dalam mushaf yang menjaga hafalan-hafalan dalam umat islam.[4]
d.      Al-Qur’an adalah :kalam Allah yang merupakan Mukjizat yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yang tertulis diatas mushaf dan diriwayat dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah.[5]    
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang berisi Firman Allah S.W.T dan merupakan pedoman hidup manusia dalam mengarungi kehidupan di dunia ini, Al-Qur’anul karim diturunkan melalui malaikan jibril kepada nabi Muhammad saw sebagai petunjuk dan penyelamat di dunia ini, dan Al-Qur’an itu berisikan pendidikan, peringatan dan adzab Allah, serta berita gembira kepada orang-orang beriman.

2.      Pengertian Hadits
Adapun pengertian hadits secara istilah menurut Prof. Dr. Hasbi Ash-sidiqi dalam bukunya pengantar ilmu hadits, yaitu :
اقواله صلعم وافعله وتقريره مما يتعلق به حكم بنا
“segala ucapan-ucapan Nabi saw dan perbuatannya dan segala penetapannya dari suatu yang bersangkutan dengan semua adalah menjadi hukum bagi kita”.[6]
Dari pengertian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa hadits adalah segala ucapan, perbuatan atau tingkah laku dan ketetapan Nabi yang berhubungan dengan hukum.
3.      Tujuan Mempelajari Al-Qur’an Hadits
Adapun tujuan pokok dalam mempelajari Al-Qur’an adalah antaralain :
a.       Supaya mengetahui isi Al-Qur’an dan maksudnya
b.      Supaya mendapat petunjuk dan pengajaran daripadanya
c.       Supaya bertambah keimanan kepada Allah swt dan kitabnya (Al-Qur’anul Kariim)
d.      Supaya dapat mengikuti perintah-perintah Allah swt dan meninggalkan larangan-larangan_Nya, serta berakhlak mulia sebagaimana termaktub dalam ajaran Al-Qur’an.
e.       Supaya menambah dan memperluas pengajaran dan kesusastraan bahasa Arab
Dan tujuan mempelajari Hadits adalah :
a.       Supaya mengetahui maksud-maksud dan hikmah-hikmah yang termaktun dalam hadits
b.      Supaya mengambil petunjuk pelajaran dari Hadits yang dipelajari
c.       Supaya menambah dan memperluas pelajaran dan kesusastraan bahasa Arab.[7]

Jadi tujuan mempelajari Al-Qur’an dan Hadits adalah agar siswa mempunyai pengetahuan dan dapat memahami pokok-pokok isi Al-Qur’an dan Hadits dan berfungsi sebagi usaha untuk membimbing siswa dalam mengamalkan kandungan-kandungan serta menjadikan pedoman dalam kehidupan di dunia ini, dan dengan sendirinya akan tercapai kebahagiaan dunia dan di akhirat.
4.      Metode Mengajar Al-Quran Hadits.
Metode dapat diartikan sebagai cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan.[8] Jadi metode mengajar Al-Qur’an hadits adalah suatu cara yang digunakan mengajar Al-Qur’an Hadits kepada siswa. Guru dalam memberikan pelajaran hendaknya dapat menimbulkan perasaan senang bagi anak didiknya supaya materi pelajaran yang disampaikan dapat diterima mereka, apabila anak didik senang dalam belajar, maka penting bagi guru sebagai pendorong anak didik memusatkan perhatiannya dengan sungguh-sungguh terhadap pelajarannya.
Adapun metode mengajar Al-Qur’an Hadits diungkapkan Oleh Mahmud Yunus sebagi berikut :
a.       Pendahuluan dengan menerangkan sebab turunnya (jika ada) atau membicarakan soal jawab yang menyampaikan ke arah pangajaran.
b.      Guru menyajikan ayat-ayat Al-Qur’an khusus atau mushaf.
c.       Guru membaca ayat-ayat itu sebagai contoh bacaan.
d.      Kemudian dua tau tiga orang murid membaca ayat itu sehingga betul bacaannya
e.       Guru menerangkan maksud dengan arti ayat dengan terang dan menarik hati murid-murid
f.        Dalam menerangkan ayat-ayat pakailah kata-kata bahasa al-quran dan tulis di papan tulis serta artinya, sehingga tiap-tiap kata baru tertulis di papan tulis dan artinya.
g.       Setelah diterangkan arti dan maksud ayat-ayat itu terangkanlah I’tibar dan pengajaran yang dipetik dari ayat-ayat itu serta dihubungkan dengan masyarakat lalu ditulis di papan tulis.
h.       Pertanyaan dan maksud ayat-ayat itu seluruhnya sebagai ulangan.
i.         Guru memerintahkan murid membaca kesimpulan pelajaran yang tertulis di papan tulis, kemudian menyalinnya kalau tidak ada kitab pelajaran.
j.        Kemudian murid-murid disuruh menghafal ayat-ayat itu di luar kelas”.[9]

Jadi metode mengajar yang baik amat penting diterapkan dalam suatu prose pendidikan, agar keberhasilan siswa dalam belajar dapat tercapai. Dalam proses mengajar bidang studi Al-Qur’an Hadits, maka guru dituntut untuk mampu dan ahli dalam menggunakan metode-metode dalam mengajar yang efektif dan efisien atau berpareasi, sehingga nantinya dapat membangkitkan semangat belajar murid.
5.      Kurikulum MTs tentang bahan pengajaran Al-Qur’an Hadits
Kurikulum sekolah dapat dipandang sebagai suatu bagian dari kehidupan anak dibawah bimbingan sekolah, yaitu diatur secara khusus untuk tujuan tertentu, juga merupakan tempat yang khusus bagi anak belajar untuk mengarahkan minat dan kesanggupan anak ke arah partisipasi anak murid yang efektif dalam kehidupan di masyarakat. Pada hakikatnya kurikulum adalah rancangan mata pelajarn bagi suatu kegiatan jenjang pendidikan tertentu, dan dengan menguasainya seseorang dapat dinyatakan lulus dan berhak memperoleh ijazah.[10]
Dari pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa kurikulum merupakan pedoman bagi seorang guru untuk menyampaikan bahan pengajaran yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Adapun kurikulum di MTs untuk kelas VIII tentang materi Al-Qur’an Hadits yang terdapat di dalam garis-garis besar program pengajaran (GBPP), sekarang dirubah dari system catur wulan menjadi system semester, yang uraiannya sebagai berikut :
Semester I :
1.      Sejarah Pembukuan Al-Qur’an Dan Hadits
1.1.Sejarah pembukuan Al-Qur’an
a.       Menjelaskan pengertian Al-Qur’an dari segi bahasa dan istilah.
b.      Menyebutkan nama-nama Al-Qur’an.
c.       Memahami keadaan Al-Qur’an pada masa Rosul
d.      Mengetahui keadaan al-Quran pada masa Khulafaurrasyidin
1.2.Sejarah Pembukuan Hadits
a.       Menjelaskan pengertian hadits dari segi bahasa dan istilah
b.      Membedakan hadits Qouli, Fi’li, Taqriri, dan hadits Qudsi
c.       Memahami keadaan hadits pada masa Rasul
d.      Memahami keadaan Hadits pada masa Kholifah Umar Bin Abdul Azis.
2.      Dalil tentang kebenaran Agama Islam dan Hadits tentang Istiqomah.
a.       Membaca dan menghafal dengan fasih, menyalin dan menterjemahkan dengan baik dan benar, serta menyimpulkan isi kandungan surat Ali-Imran ayat 19, dan ayat 85.
b.      Membaca dan menghafal dengan benar, menyalin dan menterjemahkan dengan baik, menyimpulakan isi kandungan hadits tentang istiqomah.
3.      Hukum Mim Sukun, Nun Syiddah, dan hukum bacaan
3.1.Hukum mim sukun serta nun dan mim Syiddah
a.       Menjelaskan pengertian mim sukun dan cara membaca
b.      Menjelaskan bacaan mim mati
c.       Menjelaskan pengertian nun dan mim syiddah
3.2.Hukum membaca Ro’
a.       Menjelaskan cara membaca ro’
3.3.Hukum membaca lam
a.       Menjelaskan pengetian bacaan lam
b.      Menyebutkan bagan hukum bacaan lam
4.      Dalil tentang zakat, puasa dan haji
a.       Mampu membaca dan menghafal ayat dengan fasih, dan menyalin serta menterjemahkan dengan benar, dan mampu menyimpukan isi kandungan ayat 183-184 surat Al-Baqarah tentang puasa.
b.      Mampu membaca dan menghafal ayat dengan baik, dan menyalin menterjemahkan dengan benar dan mampu menyimpulkan isi kandungan ayat 69 dan 130 surat At-Taubah tentang zakat.
c.       Mampu membaca dan menghafal dengan fasih, menyalin dan menterjemahkan dengan benar, dan mampu menyimpulkan isi kandunga ayat surat Ali Imran : 96-97, tentang haji
Demikianlah bahan pengajian Al-Qur’an Hadis siswa kelas 2 Madrasah Tsanawiyah (MTS) Futuhiyyah 1 Bukit Kemuning berdasarkan kurikulum Departemen Agama RI.
5.      Keutamaan membaca Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab sici yang merupakan sumber hukum islam yang utama dan bagi yang membacanya dipandang ibadah yang sangat mulia dan akan mendapat pahala yang mendapat pahala berlipat ganda. Maka barang siapa yang dapat membacanya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, ia akan mendapat keselamatan, kebahagiaan, ketenangan hidup di dunia, dan akan mendapat pertolongan di akhirat kelak. Untuk mengetahui lebih jelas lagi tentang keutamaan membaca Al-Qur’an ini akan penulis kemukakan hadits-hadits Nabi SAW. Antara lain:
عن عثمان ابن عفان رضى الله عنه عن النبى صلى الله عليه وسلم قال: خيركم من تعلم القران و علمه
 (رواه البخارى)
Artinya:”Dari Utsman bin Affan r.a, dari Nabi saw. Bersabda: seebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari (membaca)Al-Qur’an dan mengajarkannya”. (Hadits Riwayat Bukhori).[11]  
Dalam hadits yang lain yang diriwayatkan oleh Imam At-Turmudzi dan dikutip oleh Muslih sabirdalam kitab riyadlus shalihin juga menjelaskan tentang keutaman membaca Al-Qur’an sebagaimana sabda Nabi saw.
عن عبد الله ابن مسعود رضي الله عنه قال.قال رسول الله صلعم. من قراء حرفا من كتاب الله فله حسنة والحسنة بعشر امثالها لا اقول الم حرف بل الف حرف ولام حرف و ميم حرف
(رواه الترمذ)
Artinya: “… Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata;rasulullah saw bersabda:barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah(Al-Qur’an), maka dia mendapatkan satu kebaikan. Dan setiap kebaikan itu dilipatgandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan; Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf. (H.R. Turmudzi)…”[12] 
Syekh Nawawi dalam kitabnya salalimul fudholak juga menjelaskan tentang keutamaan membaca Al-Qur’an bahwa mwmbaca Al-Qur’an adalah termasuk salah satu obat hati yang lima yang dapat menyembuhkan penyaki-penyakit batin.[13]   
Berdasarkan penjelasan tersebut,maka penulios dapat mengambil kesimpulan bahwa mwmbaca Al-Qur’an adalah amalan utama dan mendatangkan pahala yang berlipat ganda, juga dapat mengobati penyakit-penyakit hati. Oleh sebab itu, orang yang membacanya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka ia akan mendapatkan ketenangan hati, dan mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat, demikianlah keutamaan membaca Al-Qur’an.


[1] Departemen Agama RI, Opcit, hal. 15
[2] Munawwar Cholil, Al-Qur’an dari masa ke masa, Ramadani, Solo, 1985, hal. 1
[3] Masyfuk Zuhdi, Pengantar Ulumul Qur’an, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1979 hal. 1
[4] Abdul Aziz, Al-qur’an hadis kelas 2 MA, Wicak sana, Semarang, 1994, hlm.2
[5] Departemen Agama RI, Opcit, hal. 16
[6] Hasbi Ash-Sidiqi, Pengantar Ilmu Hadits, Bulan Bintang, Surabaya, 1990. hal. 22
[7] Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Hidakarya Agung, Jakarta, 1980 hal. 105
[8] Jalaludin dan Usman Said, Opcit, hal. 91
[9] Mahmud Yunus, Op.Cit, hal. 80
[10] Jalaludin dan Usman Said,Op.Cit, hal. 123
[11] Abu Bakar Al-Jaziri, Minhajul Muslimin, Darul Surk Makkah, 1987, hal.40
[12] Muslich Shabir, Riyadlus Shalihin, CV.Tuha Putra, Semarang, 1981, hal.77
[13] Syech Muhammad Nawawi al-jawwi, salalimul fudhola Maktabah, usaha keluarga semarang, t,t,hal.49

No comments:

Post a Comment

Download Filem When the Phone Rings Full Episode : Sebuah Misteri Mencengkeram di Balik Panggilan Telepon

When the Phone Rings: Sebuah Misteri Mencengkeram di Balik Panggilan Telepon "When the Phone Rings" adalah drama Korea Selatan yan...