BAB II PEMBAHASAN
A. HAKIKAT PUASA.
Dua kata yang memiliki makna dalam, untuk dapat mengerti
dua kata dengan makna dalam tersebut perlu diketahui definisinya masing-masing
agar memiliki gambaran tentang apa maksud dari makalah yang akan disajikan
ini.Hakikat, dalam kamus Bahasa Indonesia yaitu; intisari atau dasar, kenyataan
yang sebenarnya (sesungguhnya). Adapun puasa yaitu; menghindari makan, minum
dan sebagainya dengan sengaja (terutama bertalian dengan keagamaan), salah satu
rukun islam berupa ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum dan segala
yang membatalkannya mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Makna puasa dalam bahasa Arab adalah '' shaum
'' dan'' '' Siyam . Kata " shaum " berarti " untuk menjauhkan
diri dari sesuatu, menahan diri , untuk mencegah diri dalam bahasa Arab. Dalam
istilah fikih, itu berarti " untuk menjauhkan diri dari makan , minum dan
hubungan suami-istri ( jima ) antara suami dan istri dari fajar sampai matahari
terbenam ( maghrib ) dengan sadar dan dengan mencari tujuan .
Demikianlah arti dari kedua kata diatas, apakah sudah cukup berhenti
sampai disini ? jawabannya tidak, kita harus menyelami, mendalami dan
menghayati dengan nurani tentang hakikat puasa tersebut agar apa yang kita
ketahui dan kita jalani tidak sia-sia serta mendapatkan nilai ibadah pahala di
mata Allah SWT. DalamIslam, puasa (disebut jugaShaum) yang bersifat
wajib dilakukan pada bulanRamadanselama satu bulan penuh dan ditutup dengan
Hari Idul Fitri yaitu kembali pada kesucian, menahan diri dari makan dan minum
dan dari segala perbuatan yang boleh membatalkan puasa seperti
perbuatan-perbuatan yang tidak baik termasuk dalam perkataan, tidak bertengkar,
menjaga pola pikir, hawa nafsu, dan juga untuk melatih kesabaran, mulai dari
terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat. Sesuai perintah dalam kitab
suci umat islamAl Quranpuasa juga menolong menanam sikap yang baik.
Dan kesemuanya itu diharapkan berlanjut ke bulan-bulan berikutnya, dan tidak
hanya pada bulan puasa.
Puasa tidak hanya ada dalam umat Islam akan tetapi ada juga umat lainnya
yang melakukan puasa seperti didalam Yahudi, Kristen, Katolik, Protestan,
Hindu, dan Budha dari itu semua memiliki konsep puasa namun tentunya dengan
cara berbeda. Adapun puasa dalam Islam terbagi dua yaitu puasa sunah dan puasa
wajib, puasa sunah yaitu; Setiap hari Senin dan Kamis dari
seminggu, Hari ke-13, 14, dan 15 setiap pertengahan bulan, Enam hari
di bulan Syawal (bulan setelah Ramadhan), Hari Arafat (tanggal 9
Dzulhijjah di (Hijriah) Islam kalender), Hari Ashuraa (10 Muharram dalam
(Hijriah) Islam kalender), dengan satu hari lagi puasa sebelum atau setelahnya.
Puasa wajib sudah kita ketahui bersama yaitu puasa pada bulan Ramadhan selama
satu bulan penuh. Hukum yang wajib harus dikerjakan oleh umat Islam kalau tidak
maka akan mendapat sanksi dari Allah SWT, untuk yang terkena udzur selama puasa
wajib maka harus di Qodho puasanya atau menganti puasa dibulan
berikutnya.berbeda dengan puasa sunah apabila dikerjakan mendapat pahala
apabila tidak, pun juga tidak mendapat dosa dan tidak harus menggantinya.
Terkait mengenai bulan Ramadhan, secara etimologi berasal dari kata
ramidha, yar-madhu, Ramadhan yang artinya terik, sangat panas atau terbakar
(pembakaran). Adapun menurut terminologi Ramadhan dapat diartikan sebagai
pembakaran, peleburan atau penghapusan atas segala macam dosa. Berdasarkan dari
pengertian tersebut terkadang terjadi penyimpangan makna Ramadhan pada sebagian
umat muslim. Dimana ada sebagian umat muslim yang menyambut kedatangan bulan
ini dengan cara menyulut petasan. Sehingga dengan tindakannya tersebut ironis
bagi mereka dapat meraih harapan atau hikmah yang terdapat dibulan tersebut.
Ramadhan termasuk bulan yang berbeda diantara bulan-bulan Islam lainnya, bulan
Ramadhan adalah bulan istimewa bulan penuh berkah dan bulan penuh ampunan,
diriwayatkan oleh Abu Hurairah tentang keutamaan bulan Ramadhan
yaitu; “Rasulullah SAW biasanya memberi kabar gembira kepada para
sahabatnya dengan bersabda: “telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang
diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa didalamnya; pada bulan ini
pintu-pintu syurga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan para setan diikat;
juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik dari seribu bulan, barang
siapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak tidak memperoleh apa-apa.” (H.R.
Ahmad dan An Nasa’i).
Masih dari Abu Hurairah tentang keutamaan bulan Ramadhan
yaitu; “Umatku dibulan Ramadhan diberi lima keutamaan yang tidak diberikan
kepada umat sebelumnya, yaitu: bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi
Allah dari pada aroma kasturi, para malaikat memohonkan ampunan bagi mereka
sampai mereka berbuka, Allah Azza Wazalla setiap hari menghiasi surganya lalu
berfirman (kepada surga): “hampir tiba saatnya para hambaku yang shalih
dibebaskan dari beban dan derita serta mereka menuju kepadamu.” Pada bulan ini
para jin yang jahat diikat sehingga mereka tidak bebas bergerak seperti pada
bulan lainnya, dan diberikan kepada umatku ampunan pada akhir malam.” Beliau
ditanya: “wahai Rasulullah apakah malam itu lailatul Qadar? Jawab beliau:
“Tidak. Namun orang yang beramal tentu diberi balasannya jika menyelesaikan
amalannya. (HR. Ahmad). Dari kutipan diatas kita mengetahui betapa bulan
Ramadhan adalah bulan suci penuh berkah dan segala keistimewaan didalamnya maka
dari itu kita harus sadar dan mari saling berlomba-lomba untuk mendapatkan
segala keberkahan itu dengan mengharap ridho dari Allah SWT. Setelah sedikit
mengetahui esensi dalam bulan Ramadhan pasti kita tidak mau absen didalamnya,
kita akan memenuhi segala aktifitas keseharian kita dengan ibadah dan ibadah,
bersedekah, shalat disertai sunahnya, perbanyak membaca Al-Qur’an terlebih kita
harus berpuasa karena kewajiban yang paling penting bagi umat Islam dibulan
suci Ramadhan yaitu berpuasa. Adapun firman Allah yang mewajibkan untuk
berpuasa yaitu dalam surat al-Baqarah 183: “Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertaqwa.”
No comments:
Post a Comment